Ekadasi (or Ekadashi) is the eleventh day after the new moon and full moon. They are auspicious days to increase the concentration in spiritual activities. Ekadasi is called Hari Vasara, "the day of Lord Hari" (another name of Krishna).
On Ekadasi, devotees of Krishna practice fasting or simplify their meals and abstain from eating grains and legumes. Fasting on religious holidays is a traditional devotional practice and is a sign of dedication to the spiritual path. If it's practiced with devotion, it accelerate the progress in Bhakti.
In addition to fasting on Ekadasi, devotees spread their devotional activities of singing, scripture reading, prayer and other services to the Lord.
Ekadasi (atau Ekadashi) adalah hari kesebelas setelah bulan baru dan bulan purnama. Mereka adalah hari keberuntungan untuk meningkatkan konsentrasi dalam kegiatan spiritual. Ekadasi disebut Hari Vasara, "hari Tuhan Hari" (nama lain dari Kresna).
Pada Ekadasi, umat praktek Krishna puasa atau menyederhanakan makanan mereka dan menjauhkan diri dari makan biji-bijian dan kacang-kacangan. Puasa pada hari libur keagamaan adalah praktik ibadah tradisional dan merupakan tanda dedikasi untuk jalan spiritual. Jika itu dilakukan dengan pengabdian, itu mempercepat kemajuan dalam Bhakti.
Selain puasa pada Ekadasi, umat menyebarkan kegiatan kebaktian mereka bernyanyi, membaca kitab suci, doa dan layanan lainnya kepada Tuhan.